Cost







Bagi banyak orang, harta yang paling berharga dalam hidup adalah uang. Dengan uang kita akan dapat membeli apapun sehingga tercapai kepuasan yang maksimal. Selain uang, jabatan juga sangat diimpikan dan kadang kita rela mendapatkan posisi yang lebih tinggi.



Terkadar orang yang mengejar kepuasan adalah orang-orang yang egois, mereka lebih memilih untuk mementingkan diri sendiri dari pada orang lain. Mereka merasa mampu untuk menyelesaikan semuanya dengan uang yang mereka miliki. Namun saat mereka ada maalah yang tidak bisa diselesaikan dengan uang, maka sengsaralah jiwa mereka. 



Saat mereka butuh perhatian kasih sayang, uang tidak dapat memberikan semua itu. Karena uang bukan jaminan kebahagiaan. Sebenarnya uang boleh melimpah tetapi bagaimanapun keluarga tetap menjadi kerinduan di saat lagi ditimpa musibah. Dan sesungguhnya, harta yang paling berharga dalam hidup kita adalah keluarga. Kenapa harus keluarga ??? Jawabannya, karena keluarga lah tempat kita berlindung, dan kepada keluarga lah tempat kita mencurahkan isi hati.



Maka selagi ada waktu, jangan hanya memberikan perhatian kepada orang lain, tapi lalai memberikan perhatian pada keluarga. Pastikan setiap hari sebelum melakukan aktivitas, kedua orang tua kita dalam keadaan baik-baik saja. Dan buat kita, yang masih memiliki keluarga yang lengkap, sayangilah keluarga kita sebelum mereka pergi meninggalkan kita dan cintailah keluarga kita seperti kita mencintai diri kita sendiri. 



Karena harta yang paling berharga dalam hidup adalah keluarga, tanpa mereka hidup kita akan hampa.





Broken







Setiap manusia dikaruniai sebuah rasa. Dimana perasaan itu terkadang jatuh ditempat yang salah. Perasaan cinta yang terlalu berlebih kepada lawan jenis sebelum ikatan halal terjalin, akan menimbulkan luka.

Hal semacam itu di zaman sekarang ini bisa kita sebut dengan istilah patah hati. Yaappss patah hati merupakan suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai.

Ketika apa yang diharapkan tak sejalan dengan kenyataan. Kekecewaan yang timbul akan menyebabkan luka, luka yang mendalam pada hatinya, bahkan trauma akan cinta bisa saja terjadi. Harapan yang terlalu berlebih kepada manusia yang hanya akan membawa luka mendalam. 

Tak mudah, sungguh mengobati patah hati. Beribu petuah dari orang lain, beribu nasihat yang terucap tak akan mampu mengobatinya. Rumit !!! Memang rumit namun ini bukan salah kita karena kita tak bisa mengatur rasa. Tapi, ini pun salah kita karena mencintai seseorang yang belum tentu akan jadi bagian dari hidup kita.

Hanya waktu dan memang biarkan waktu yang akan menunjukkan cerita terbaiknya. Kerana perasaan tak semudah itu untuk di bolak-balikkan. Kembali mengadu pada Sang Pemilik itulah jalan satu-satunya. Bukan mencari hati yang baru untuk sekedar pelampiasan.

Dan akan sebuah hal ini, hendakanya kita memulai introspeksi diri. Jangan pernah tanamkan rasa jika kita belum siap untuk menyemainya, belum tahu aturan mainnya, belum siap untuk terluka, dan belum siap untuk menjalin keseriusannya. Lebih baik kita menaruh harapan kepada Sang Pemberi Harapan, kembali kepada Sang Khalik.....




Apologize





Kata yang semestinya terucap setelah melakukan kesalahan adalah "maaf". Wajarnya pada saat menyadari bahwa diri kita telah melakukan kesalahan meskipun sukar diucapkan, tetap saja perlu untuk meminta maaf pada seseorang yang tanpa sengaja disakiti. 
Namun walau hanya satu kata kenapa sukar di ucapkan???

Problem utama kenapa orang sukar untuk mengucapkan permohonan maaf, karena mereka merasa dirinya dipihak yang benar dengan alasan "kenapa aku yang harus minta maaf terlebih dahulu, dialah yang bersalah!" Selain itu faktor terbesar yang menyebabkan kita sulit meminta maaf adalah diri kita sendiri. Rasa gengsi, rasa takut jika kita tidak akan dimaafkan, rasa bingung bagaimana caranya untuk memulai minta maaf adalah faktor-faktor internal yang menghalangi seseorang untuk meminta maaf.  Namun kebanyakan yang sering real ada di kehidupan ini adalah mendahulukan gengsi dan kesombongan yang berada dalam diri kita sendiri. Contohnya karena merasa diri telah memiliki jabatan yang lebih tinggi atau karena merasa lebih kaya, atau lebih pintar, maupun lebih tua. Bukankah sebaiknya kita melupakan itu semua???

Melalui satu kata "maaf" ini cukup mampu menghilangkan permusuhan maupun rasa dendam, dan kita bisa menjalin kembali hubungan yang telah retak, kita bisa mendapatkan seorang teman lagi, kita bisa meraih damai dan ketenangan hidup kembali. Kalau kita tidak bisa saling memaafkan, kita akan lebih cepat stress dan depresi, maukah kita merusak kesehatan kita sendiri???

Untuk itu mari kita saling memaafkan dan meminta maaf pada sesama !!!